LAPORAN
PRAKTIKUM
Menganalisis PH
(keasaman) tanah
Praktikum ke :
3
Shift :D1
Tanggal/jam : 25-10-2011/08.00-10.00
Tujuan : Mengetahui PH
(keasaman) tanah
BAB I
LANDASAN TEORI
Keasaman
dalam larutan itu dinyatakan sebagai kadar ion hidrogen disingkat dengan [H+],
atau sebgai pH yang artinya –log [H+]. Dengan kata lain pH merupakan
ukuran kekuatan suatu asam. pH suatu larutan dapat ditera dengan beberapa cara
antara lain dengan jalan menitrasi lerutan dengan asam dengan indikator atau
yang lebih teliti lagi dengan pH meter. pH berkisar antara 10-1 sampai 10-12
mol/liter. Makin
tinggi konsentrasi ion H, makin rendah –log [H+] atau pH tanah, dan makin asam
reaksi tanah. Pada umumnya, keasaman tanah dibedakan atas asam, netral,
dan basa. Ion H+ dihasilkan oleh kelompok organik yang dibedakan atas kelompok
karboksil dan kelompok fenol. Tipe
keasaman aktif atau keasaman actual disebabkan oleh adanya Ion H+ dalam larutan tanah. Keasaman ini
diukur menggunakan suspensi tanah-air dengan nisbah 1 : 1; 1 : 2,5; dan 1 : 5.
Keasaman ini ditulis dengan pH (H2O). Tipe keasaman potensial atau keasaman
tertukarkan dihasilkan oleh ion H+ dan Al3+ tertukarkan
yang diabsorbsi oleh koloid tanah. Potensial keasaman diukur dengan
menggunakan larutan tanah-elektrolit, pada umumnya KCl atau CaCl2. Karena ion H
dan Al yang diabsorbsi koloid tanah dalam keadaan seimbang (equilibrium) dengan
ion H+ dalam larutan tanah maka terdapat hubungan yang dekat antara kejenuhan
(H+Al) dan pH, demikian juga dengan persentase kejenuhan basa pada pH. Tanah
yang ekstrem asam dengan (H+Al) mendekati 100% kurang lebih mempunyai pH sama
dengan asetat pH 3,5
Keasaman (pH)
tanah diukur dengan nisbah tanah : air 1 : 2,5 (10 g tanah dilarutkan dengan 25
ml air) dan ditulis dengan pH2,5(H2O). Di beberapa laboratorium, pengukuran pH
tanah dilakukan dengan perbandingan tanah dan air 1 : 1 atau 1 : 5. Pengukuran
pada nisbah ini agak berbeda dengan pengukuran pH2,5 karena pengaruh
pengenceran terhadap konsentrasi ion H.
Derajat
Keasaman Tanah (pH meter)
Sifat
keasaman dan kebasaan tanah yang dinyatakan dengan nilai pH. (Menurut
Kartasapoetra dan Sutedjo, 1985) pH tanah adalah suatu ukuran aktivitas ion
hydrogen dalam larutan air tanah dan dipakai sebagai ukuran keasaman tanah.
Sebetulnya keasaman dan kebasaan tanah merupakan pencerminan kadar, baik ion H+
maupun ion OH-.
Kadar ion H+
biasanya dinyatakan dalam besaran pH, yaitu -log [H+], yang kadar H+
dinyatakan dalam satuan g per liter. Didalam tanah selain ion H+
ditemukan pula ion OH-, yang jumlahnya berbanding terbalik dengan
banyaknya H+. Pada tanah – tanah yang asam, jumlah ion H+
lebih tinggi dari pada jumlah ion OH-. Sedangkan pada tanah
alkalis, kandungan OH- lebih banyak dibandingkan ion H+. Bila
kandungan OH- sama dengan H+ maka tanah bereaksi netral,
yaitu mempunyai pH = 7Nilai pH berkisar
dari 0 – 14. pH = 7 disebut netral
sedang pH < 7 disebut asam, dan pH > 7 disebut alkalis. Besaran nilai pH
tersebut didasarkan atas besarnya konstanta disosiasi air murni, yaitu:
HOH
H+ + OH-
H+ + OH- = 1.10-14
= konstan
Penentuan nilai pH dapat dikerjakan secara
elektrometrik dan kalorimetrik. Baik dilaboratorium maupun dilapangan.
Elektrometrik reaksi tanah ditentukan antara lain dengan pH meter, sedangkan
kalorimetrik dapat dikerjakan dengan kertas pH dan larutan pH universal.
Biasanya nilai pH yang lebih besar dari 7 menunjukkan adanya karbonat –
karbonat Ca atau Mg yang bebas, tanah yang mempunyai lebih tinggi dari 8,5
hampir selalu mengundang sejumlah Na yang dapat ditukarkan.
PH tanah umumnya berkisar dari 3,0 – 9,0.
Di Indonesia umumnya tanah bereaksi asam dengan pH 6,0 – 6,5 sering dikatakan
cukup netral, meskipun masih agak asam. Tanah permukaan dikawasan kering
dicirikan oleh pH 7,0 sampai 9,0. Disini sebagian basa ada yang membentuk garam
yang mengendap berupa CaCO3, Na2CO3 dan NaCl.
Garam – garam ini menjadi cadangan kation basa yang dapat mempertahankan
kejenuhan basa tinggi pada kompleks jerapan.
Keasaman atau kebasaan tanah bersumber
dari sejumlah senyawa. Air adalah sumber kecil ion H karena disosiasi molekul H2O
lemah. Sumber – sumber besar adalah asam – asam organic dan anorganik. Proses
yang menghasilkan ion H+ adalah respirasi akar dan jasad penghuni
tanah, perombakan bahan organic, pelarutan CO2 udara dalam lengas
tanah, hidrolisis Al, nitrifikasi, oksidasi N2, oksidasi S, dan
pelarutan, serta penguraian pupuk kimia. Sedangkan sumber – sumber kebasaan
adalah garam – garam basa, amonifikasi, dan hasil batuan basa, ultrabasa.
Pada umumnya unsure hara mudah diserap tanaman pada pH sekitar 7 atau pH
netral. Karena pada pH
tersebut kebanyakan unsure hara mudah larut dalam air. Pada tanah masam unsur P
tidak dapat diserap tanaman karena diikat atau difiksasi oleh unsure Al.
Sedangkan pada tanah alkalis unsure P juga tidak dapat diserap tanaman karena
difiksasi oleh Ca.
Mengetahui PH tanah sangat penting
dan akan sangat membantu, Menurut Hardjawigeno, 1995 pentingnya mengetahui pH
adalah :
1.
Menentukan
mudah tidaknya unsure-unsur hara diserap tanaman.
2.
Menunjukkan
kemungkinan adanya unsur-unsur beracun.
ü Pada reaksi tanah asam, unsur-unsur juga menjadi mudah
larut, sehingga ditemukan unsure mikro dalam jumlah yang banyak. Sedangkan kebutuhan tanaman akan unsure mikro
sangatlah sedikit.
ü
Pada
tanah-tanah rawa, pH yang terlalu rendah (sangat asam) menunjukkan kandungan
sulfat yang tinggi, yang juga merupakan racun bagi tanaman.
ü Tanah yang terlalu basa juga sering mengandung banyak
garam-garam yang terlalau tinggi, yang juga dapat menjadi racun bagi tanaman.
ü Mempengaruhi perkembangan mikroorganisme
Bakteri berkembang baik pada pH 5,5
atau lebih, sedangkan pada pH kurang dari 5,5 perkembangannya sangat terhambat.
Untuk mengubah pH tanah dapat dilakukan dengan
cara :
1 .Tanah yang terlalu asam dapat dinaikkan pHnya dengan
menambah unsur kapur didalamnya.
2. Tanah yang terlalu basa dapat diturunkan pHnya dengan
menambahkan unsur belerang kedalamnya.
BAB II
Alat dan Bahan
1. Timbangan
2. Mesin
pengocok (shaker)
3. Tisu
4. Air
suling
5. Larutan
pH4 dan pH7
6. Ph
meter
7. Botol
kocok
CARA KERJA
1. Menimbang
10 gram tanah yang telah di ayak
2. Memasukan
kedalam botol kocok
3. Menambahkan
air suling 10 ml (untuk pH H2O)
4. Memberi label pada tabung film
5. Mengocok
dengan mesin pengocok (shaker) selama 30 menit
6. Mendiamkan
+ 10 menit
7. Mengukur
pH tanah dengan pH meter yang sudah distandarisasikan dengan larutan standar Ph4
dan Ph7
8. Setelah
1 sampel , bilas
elektroda dengan air suling dan mengeringkan dengan tisu, kemudian melanjutkan
dengan sampel tanah berikutnya
9. Melakukan
hal yang sama untuk Ph KCL.
BAB III
Hasil dan Pembahasan
a.
Hasil
KELOMPOK
|
LARUTAN
H2O
|
LARUTAN KCL
|
1
|
5,72
|
4,06
|
2
|
5,76
|
4,07
|
3
|
4,16
|
4,05
|
4
|
5,16
|
4,24
|
Rata-rata
|
19,88/4 = 4,97
|
16,42/4 = 4,10
|
pH
H2O = 5,72+5,76+4,16+5,16
= 19,88
pH
KCL = 4,06
+ 4,07
+ 4,05+
4,24
= 16,42
b.
Pembahasan
Berdasarkan hasil di atas terlihat bahwa tanah
mempunyai tingkat keasaman yang berbeda-beda,dapat dilihat pada tabel di atas
dimana pada
·
pH tanah pada larutan H2O mencapai
tingkat keasaman mulai dari 5,72 ;5,76 ;4,16dan 5,16 tingkat rata-rata keasaman
tanah pada larutan H2O adalah 4,97
·
Tingkat keasaman tanah pada larutan KCL
mulai dari 4.06 ;4,07 ;4,05 ;4,24. Tingkat
rata-rata keasaman tanah pada larutan KCL adalah 4,105
Apabila tanah mengadung PH tanah lebih dari 7 di
sebut Basa dan sebaliknya jika kurang dari 7 di sebut tanah mengadung masam. Hasil dari praktikum setiap kelompok berbeda-beda
tergantung jenis tanah tersebut.
KESIMPULAN
Dari praktikum yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :
1. Setiap
tanah memiliki pH yang berbeda.
2. Dari
praktikum ini didapat rata-rata dari masing-masing tingkat keasamannya yaitu
pada tingkat pH tanah dalam larutan H2O mencapai 4,97 dan pada larutan KCL 4,105
3. PH
tanah dapat dibagi menjadi 3 yaitu PH tanah kurang 7 maka unsur tersebut
4. mengadung
Masam dan sebaliknya lebih dari 7 disebut Basa.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/55093696/Pengantar-Dasar-dasar-Ilmu-Tanah-resmi 30 oktober 2011 jam 16:00 WIB
Hardjowigeno.Sarwo.2010.ilmu
Tanah.jakarta:Akapres
LaporanPraktikumpertanian. Blogspot. Com tgl 15 Oktober 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar